1. Narator
2. Bawang Putih
3. Bawang Merah
4. Ibu Tiri
5. Ikan Mas
6. Raksasa 1
7. Raksasa 2
BAWANG
MERAH & BAWANG PUTIH
Narator : Di sebuah desa, hiduplah satu
keluarga yaitu Bawang Putih bersama sang ibu tiri dan saudara tirinya, yaitu
Bawang Merah. Bawang Putih hidup menderita
dengan siksaan dan hinaan dari saudara dan ibu tirinya.Hingga di suatu
hari yang cerah ……….
Bawang
Merah : “ Putih…..Putih….(berteriak -
teriak). Kesini kamu. Kenapa ruang tamu masih kotor ??? dasar pemalas. Cepat
bersihkan ruang tamu sampai bersih !!! “
Bawang
Putih : “ Baik Bawang Merah. “
Narator : Baru
saja Bawang Putih mulai membersihkan ruang tamu, tiba – tiba terdengar teriakan
ibu tiri memanggil namanya.
Ibu
tiri :”
Putih…..Putih…..(berteriak - teriak). “
Bawang
Putih :” Iya ibu, ada apa? ”
Ibu
tiri :” Dimana sih kamu ? “
Bawang
Putih :” Saya di ruang tamu, bu.”
Ibu
tiri :” Kenapa dari tadi
dipanggil tidak dijawab??? Tuli ya kamu ?? “
Bawang
Putih :” Maaf ibu, saya keasyikan
bersih - bersih, jadi tidak
terdengar. ”
Ibu
tiri :” halah……alasan saja. Memang dasar anak pemalas. Cuci
baju – baju itu. Cucian menumpuk dibiarkan saja. “
Bawang
Putih :” Baik ibu. Tapi saya selesaikan
ini dulu, ya ?”
Ibu
tiri :” Dasar pembangkang, cepat cuci
baju itu ‘SEKARANG’ juga !!!”
Bawang
Putih :” Baik ibu.”
Narator : Belum
sempat berdiri, tiba – tiba muncul Bawang Merah dengan membawa setumpuk baju.
Bawang
Merah :” Nih, cuci semua , awas kalau ada
yang rusak……yang wangi, gak pake lama !! “
Bawang
Putih :” Iya, Merah”
Narator : Dengan
hati yang terluka, Bawang Putih pergi ke sungai untuk mencuci baju – baju kotor
ibu dan kakak tirinya.
Bawang
Putih :” Uh, dasar ibu dan kakak tiri
cerewet, nyebelin banget . “
Narator : Sesampainya
di sungai, Bawang Putih segera mencuci baju – baju itu. Tiba – tiba seekor Ikan
Mas datang menghampirinya.
Ikan
Mas :” Hai gadis cantik, siapa
namamu ? “
Bawang
Putih :” Hai, Ikan Mas…. namaku Bawang
Putih. “
Ikan
Mas :”
Wah….banyak sekali cucianmu, teman. “
Bawang
Putih :” Iya Ikan Mas, ini baju milik
ibu dan kakak tiriku yang sangat jahat. ”
Ikan
Mas :” Kasihan sekali kamu, teman.Bolehkah
aku membantumu?? ”
Bawang
Putih :” Tentu saja. Tetapi kamu mau
membantu apa?? ”
Ikan
Mas :” Lihat saja nanti . Sekarang
mundurlah. ”
Narator : Tiba
– tiba Ikan Mas mengeluarkan sihirnya dan sekejap cucian kotor itu menjadi
bersih.
Bawang
Putih :“ Wah…..kamu hebat , cucian
sebanyak ini bisa bersih seketika.
Terima kasih
Ikan Mas. Aku harus pulang sebelum mereka marah kepadaku. “
Ikan
Mas :” Iya teman, hati – hati di jalan ya.”
Narator : Sesampainya
di rumah, ibu dan kakak tirinya sedang bersantai di depan rumah dan mereka
tidak percaya Bawang Putih datng secepat itu.
Bawang
Merah :” Cepat sekali kamu mencucinya??
Kamu cuci apa tidak baju – bajuku?? Sini lihat. ”
Bawang
Putih :“ Saya cuci kok kak,”(sambil
menyodorkan hasil cuciannya )
Bawang
Merah :” Apa ini?? Masih kotor semua
kayak bigini kamu bilang sudah dicuci?? ”(sambil membuang baju – baju yang
telah dicuci)
Bawang
Putih :” Jangan dibuangi kak, baju itu
sudah bersih. ”
Bawang
Merah :” Halah….dasar pemalas, cepat cuci
ulang semua baju – baju ini!! ”
Bawang
Putih :” Tapi kak…..”
Ibu
tiri :” Jangan banyak bicara, cepat cuci
lagi.”
Bawang
Putih :” Baik ibu. “
Narator : Dengan
sangat terpaksa, akhirnya Bawang Putih kembali pergi ke sungai untuk mencuci
baju – baju itu. Saat Bawang Putih sedang mencuci baju milik Bawang Merah, tiba
– tiba arus sungai sedikit lebih deras, sehingga baju milik Bawang Merah hanyut
terbawa arus sungai.
Bawang Putih :”
Wah….celaka, baju Bawang Merah hanyut, bisa dibunuh kalau sampai tidak ketemu.
Aku harus menyusuri sungai ini sampai baju itu ketemu.”
Narator : hanpir
1 jam berlalu, tetapi Bawang Putih masih terus menyusuri sungai untuk mencari
baju Bawang Merah. Hingga akhirnya ia bertemu Ikan Mas tentang baju Bawang
Merah.
Bawang
Putih :” Hai Ikan Mas, aku ingin
bertanya. Apakah kamu melihat sebuah baju berwarna merah yang hayut terbawa
arus sungai ini ?? “
Ikan
Mas “ Iya, tadi aku melihat ada baju terbawa sungai
, tetapi karena saya tidak tau kalau itu baju milik mu, maka aku biarkan saja
baju itu. “
Bawang
Putih :“ Baiklah terima kasih Ikan Mas
, saya akan mencoba mencarinya lagi.”
Narator : Bawang
Putih pun mencari baju yang hanyut tadi. Hingga akhirnya ia bertemu dengan 2 orang Raksasa. Dengan menahan rasa
takut, Bawang Putih bertanya pada si Raksasa.
Bawang
Putih :” Hai Raksasa yang baik hati,
kenalkan nama saya Bawang Putih. Bolehkah saya bertanya padamu?? ”
Raksasa 1 :” Kau ingin bertanya apa, Bawang
Putih?? “
Bawang
Putih :“ Apakah kamu melihat sebuah
baju berwarna merah yang hayut terbawa arus sungai ini ?? “
Raksasa 2 :” Apakah ini yang kamu maksud?”(sambil
menunjukkan sebuah baju merah)
Bawang
Putih :” Wah…benar, ini yang saya cari
wahai Raksasa. Bolehkah saya meminta baju itu ? karena ini milik kakak tiriku
yang jahat. Kalau saya pulang dan tidak membawa baju itu, saya bisa di hukum. ”
Raksasa 2 :” Tentu saja boleh, bawalah baju ini
pulang. ”
Bawang
Putih :” Terima kasih tuan Raksasayang
baik hati. “
Raksasa
1 :” Eh…tunggu dulu. Sebelum kumu pulang
ambilah salah satu barang ini yang kamu sukai, ini sebagai tanda kebaikan
hatimu “
Bawang
Putih :” Saya memilih ini saja.
”(sambil mengambil barang yang lebih kecil)
Rasasa 2 :” Pilihan yang tepat, pulanglah segera dan
bukalah bungkusan itu sesanpainya di rumah.”
Narator : Bawang putih pun bergegas pulan ke
rumah, sebelum kakak dan ibu tirinya marah.
Ibu
tiri :” Kenapa kamu mencuci lama sekali??
“
Bawang
Merah :” Halah…paling – palin dia main
dulu,bu “
Ibu
tiri :” Apa itu yang kamu bawa?? “
Bawang Putih :” Bukan apa _ apa kok, bu. Ini hanya pemberian
seorang Raksasa. ”
Bawang
Merah :” Cepat,bawa sini deh ,dan buka
bungkusan itu.”
Narator : Kemudian
Bawang Merah ,Bawang Putih dan ibu tirinya membuka bungkusan itu, mereka pun
terkejut saat melihat isi bungkusan yang dibawa Bawang Putih adalah sekotak
perhiasan. Munculah sifat iri dan niat buruk pada diri Bawang Merah dan ibunya.
Bawang
Merah :” Ibu, kita juga harus pergi ke
tempat Raksasa itu dan kita minta bungkusan lebih besar dari bungkusan si Putih
tadi.”
Ibu
tiri :” Kalau betulanakku, isi bungkusan
itu pasti akan lebih banyak dari ini dan kita bisa menjadi kaya. “
Bawang
Merah :” Tunggu apa lagi bu, ayo kita
berangkat ! “
Narator : Mereka
pun berangkat menuju ke tempat Raksasa itu berada. Dan sesampainya di sana, tanpa basa – basi
mereka pun langsung meminta bungkusan pada raksasa itu.
Bawang
Merah : “Hai Raksasa jelek, kau kan yang
memberikan bungkusan yang berisi perhiasan kepada Bawang Putih ??”
Raksasa
2 : “ Kok kalian tahu sih, memang kenapa ?
“
Ibu
tiri : “ Cepat berikan juga kepada kami.
“
Raksasa
1 : “ Baiklah, aku akan bungkusasn pada
kalian.(sambil mengeluarkan 1 bukusan besar dan 1 bungkusan kecil) Silahkan
kalian ambil salah satu dari bungkusan ini.
”
Narator : Tanpa
berpikir panjang, Bawang Merah dan ibunya langsung memilih bungkusan yang
besar.
Bawang
Merah : “ Tentu saja kami memilih
bungkusan ini. “
Ibu
tiri : “ Nah, sekarang kita sudah
mendapatkan bungkusan ini, ayo kita pulang dan buka bungkusan ini.”
Bawang Merah :
“ Iya ibu,ayo kita pulang, dah…Raksasa jelek. “
Narator : Mereka
pun pulang. Sesampainya di rumah, mereka segera membuka bungkusan itu.
Ibu
tiri : “Wahh….tidak sabar melihat isi
bungkusan ini. “
Bawang
Merah : “ Iya ibu, aku juga ingin lihat
isinya, pasti isinya perhiasan yang sangat banyak. “
Narator : Saat
membuka bungkusan itu, ternyata yang mereka pilih, bukan perhiasan yang sangat
banyak, tetapi ular berbisa yang sangat bayak. Akhirnya, mereka pun meninggal
karena tergigit oleh ular – ular itu. Dan akhirnya Bawang Putih terbebas dari
siksaan ibu dan kakak tirinya yang jahat.
1. Narator
2. Bawang Putih
3. Bawang Merah
4. Ibu Tiri
5. Ikan Mas
6. Raksasa 1
7. Raksasa 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar