1. Kehabisan Piring Kertas
Arnold Fornachau sedang berjualan es krim pada tahu 1904. Es krim tersebut disuguhkan dengan piring kertas seagai tatakannya.Karena banyak minatnya, piring kertasnya habis. Akhirnya Pak Fornachau memborong zalabia (semacam wafel tipis) dari Ernest Hamwi dan dibentuk seperti cone lalu dijadikan tempat es krim. Itu pertama kalinya muncul es krim cone.
2. Kesalahan sang Koki
Berabad - abad lalu, di Cina, Seorang koki salah mencamur bumbu. Ia mencamapur kalium nitrat, belerang,dan arang kayu di dalam bumbu. Saat dibakar, campuran tersebut meledak dan menghasilkan percik - percik api. Namun percik - percik api tersebut malah terlihat indah.Hasilnya, yak kembang api!!
3.Peta Guru Geografi
John Spilsbury adalah guru di London. Ia ingin murid -muridnya tau peta Inggris dan Wales pada tahun 1767. Ia lalu menggambar peta daerah tersebut di papan. Ia lalu memotong kota tersebut menjadi sebuah potongan dan meminta murid - muridnya menyusun potongan - potangan tersebut.Akhirnya sekoah - sekolah lain memesan tersebut sebagai alat pelajaran. Lama - lama dibuat bukan haya peta, melainkan gambar -gambar lain. Apa hasilnya hayo???yup puzzle.
Arnold Fornachau sedang berjualan es krim pada tahu 1904. Es krim tersebut disuguhkan dengan piring kertas seagai tatakannya.Karena banyak minatnya, piring kertasnya habis. Akhirnya Pak Fornachau memborong zalabia (semacam wafel tipis) dari Ernest Hamwi dan dibentuk seperti cone lalu dijadikan tempat es krim. Itu pertama kalinya muncul es krim cone.
2. Kesalahan sang Koki
Berabad - abad lalu, di Cina, Seorang koki salah mencamur bumbu. Ia mencamapur kalium nitrat, belerang,dan arang kayu di dalam bumbu. Saat dibakar, campuran tersebut meledak dan menghasilkan percik - percik api. Namun percik - percik api tersebut malah terlihat indah.Hasilnya, yak kembang api!!
3.Peta Guru Geografi
John Spilsbury adalah guru di London. Ia ingin murid -muridnya tau peta Inggris dan Wales pada tahun 1767. Ia lalu menggambar peta daerah tersebut di papan. Ia lalu memotong kota tersebut menjadi sebuah potongan dan meminta murid - muridnya menyusun potongan - potangan tersebut.Akhirnya sekoah - sekolah lain memesan tersebut sebagai alat pelajaran. Lama - lama dibuat bukan haya peta, melainkan gambar -gambar lain. Apa hasilnya hayo???yup puzzle.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar